Cara
Nikmat Menghadapi Ujian
Bismillah,
Sahabatku,
Seringkali kita was-was menghadapi ujian, khawatir saat akan menghadapi suatu momentum penting dalam sejarah hidup kita. Misalnya siswa yang mengikuti SNMPTN, mahasiswa yang akan ujian sidang, seorang ayah yang sedang menanti kelahiran buah hati pertamanya, atau seorang lelaki yang tinggal beberap hari akan melangsungkan akad nikah. Semua itu adalah ujian-ujian yang biasanya dihadapi kita di setiap jenjang usia yang dilalui.
Ujian bukan untuk ditakuti, namun dihadapi. Ia adalah anugerah Allah untuk kita syukuri. Karena dalam ketidakpastian menghadapi ujian. Hati semakin dekat dengan Allah, dan tawakkal semakin bulat kepadaNya
Bandingkan saat hidup kita tidak ada tantangan dan ujian, seakan semuanya menjadi hambar, adrenalin tak keluar, bawaannya lapar.. (Maaf, terlalu memaksakan, astaghfirullah).
Ada beberapa tips yang mudah-mudahan bermanfaat buat kita yang akan menghadapi ujian, atau akan melangkah ke jenjang kehidupan selanjutnya.
1. Ujian tanda cinta Allah
Sahabatku,
Seringkali kita was-was menghadapi ujian, khawatir saat akan menghadapi suatu momentum penting dalam sejarah hidup kita. Misalnya siswa yang mengikuti SNMPTN, mahasiswa yang akan ujian sidang, seorang ayah yang sedang menanti kelahiran buah hati pertamanya, atau seorang lelaki yang tinggal beberap hari akan melangsungkan akad nikah. Semua itu adalah ujian-ujian yang biasanya dihadapi kita di setiap jenjang usia yang dilalui.
Ujian bukan untuk ditakuti, namun dihadapi. Ia adalah anugerah Allah untuk kita syukuri. Karena dalam ketidakpastian menghadapi ujian. Hati semakin dekat dengan Allah, dan tawakkal semakin bulat kepadaNya
Bandingkan saat hidup kita tidak ada tantangan dan ujian, seakan semuanya menjadi hambar, adrenalin tak keluar, bawaannya lapar.. (Maaf, terlalu memaksakan, astaghfirullah).
Ada beberapa tips yang mudah-mudahan bermanfaat buat kita yang akan menghadapi ujian, atau akan melangkah ke jenjang kehidupan selanjutnya.
1. Ujian tanda cinta Allah
Optimalkan
do'a, ibadah, dan kedekatan kita pada Allah, karena Dialah yang sanggup
mengubah yang sulit menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, yang tertutup
menjadi terbuka. Maka, jadikan setiap ujian dalam hidup menjadi momentum kesungguhan kita untuk meningkakan
keimanan dan ketaqwaan.
Sahabat
pasti masih ingat dengan sebuah ayat "Ma Ashoba mimmushibatin illa
biidznillah". Tidak ada satupun ujian atau musibah yang menimpa diri kita,
melainkan semuanya atas izin Allah.
2. PeDe itu ada kaki-kakinya
2. PeDe itu ada kaki-kakinya
Misalkan,
ada seorang mahasiswa yang jarang berbicara di depan publik. Dengan serta merta
diminta untuk berbicara, tanpa ada persiapan lebih dulu. Kira-kira bisa nggak?
Ya.. jawabannya tentu bisa. Bisa pingsan, bisa diketawain.. dan bisa yang
lainnya.
Nah.. Percaya Diri dalam menghadapi setiap ujian hidup tentunya harus diberengi ikhtiar kita yang optimal untuk mempersiapkan hal tersebut, itulah kaki-kaki dari Pede alias percaya diri. Bagaikan sebuah meja yang kokoh, tentu ditopang oleh kaki-kaki yang kuat. Kan, kurang enak kedengernya, siswa yang setiap hari kerjanya doa biar dimudahkan lulus SNMPTN, tapi belajar aja nggak pernah. Apa kata dunia? (dengan gaya iklan pajak yang biasa ada di teve).
Mau SNMPTN misalnya, minta doa ke orang tua, khususnya Ibu. Silaturrahim ke guru dan orang soleh, banyak sedekah dan bertaubat. Pagi hari, saat ujian tiba, sudah siap dengan semua alat tulis sekaligus cadangannya. Seperti orang yang bertugas untuk cek pesawat, semuanya ada perincian dan ceklis, jangan lupa sarapan sebelum berangkat.
Datang lebih awal, sambil berzikir. Tebarkan salam dan senyuman. Gak perlu was-was, yakin deh, semua pasti akan dilewati. tugas kita adalah menjadi aktor terbaik di setiap episode kehidupan kita. Bismillah
3. Be Ur Self
Nah.. Percaya Diri dalam menghadapi setiap ujian hidup tentunya harus diberengi ikhtiar kita yang optimal untuk mempersiapkan hal tersebut, itulah kaki-kaki dari Pede alias percaya diri. Bagaikan sebuah meja yang kokoh, tentu ditopang oleh kaki-kaki yang kuat. Kan, kurang enak kedengernya, siswa yang setiap hari kerjanya doa biar dimudahkan lulus SNMPTN, tapi belajar aja nggak pernah. Apa kata dunia? (dengan gaya iklan pajak yang biasa ada di teve).
Mau SNMPTN misalnya, minta doa ke orang tua, khususnya Ibu. Silaturrahim ke guru dan orang soleh, banyak sedekah dan bertaubat. Pagi hari, saat ujian tiba, sudah siap dengan semua alat tulis sekaligus cadangannya. Seperti orang yang bertugas untuk cek pesawat, semuanya ada perincian dan ceklis, jangan lupa sarapan sebelum berangkat.
Datang lebih awal, sambil berzikir. Tebarkan salam dan senyuman. Gak perlu was-was, yakin deh, semua pasti akan dilewati. tugas kita adalah menjadi aktor terbaik di setiap episode kehidupan kita. Bismillah
3. Be Ur Self
Jadi
diri sendiri aja.. Ga perlu, tengok kanan dan kiri, Karena Allah Maha Melihat.
Jadi diri sendiri aja.. toh.. Allah udah siapkan takdir terbaik untuk kita kok,
tugas kita hanya berdoa, ikhtiar yang optimal dan tawakkal padaNya. Mana
mungkin yang satu berdoa minta JODOH yang satu minta lulus SNMPTN, terus Allah
tertukar untuk mengijabah doa. yang minta jodoh malah masuk kuliah, yang ikut
SNMPTN malah nikah.. hehe..
4. "Ini Pasti yang terbaik"
4. "Ini Pasti yang terbaik"
Alkisah, ada seorang tuan raja yang senangnya berburu. Suatu
saat, ia mengajak 10 orang prajuritnya untuk ikut berburu di tengah hutan yang
belum pernah mereka kunjungi. Saat berburu, ada seorang prajurit yang mempunyai
kebiasaan unik, dimanapun ia berada, ia selalu mengulang-ulang kalimat
"Ini pasti yang terbaik". Suatu ketika, ia pun salah sasaran ketika
memanah, sehingga membuat jari kelingking sang raja terluka. Raja pun marah dan
memukul sang prajurit. Sang prajurit pun memohon ampun kepada raja "Wahai
Raja.. maaf.. maaf, saya tidak sengaja melakukan hal tersebut. Saya yakin ini
pasti yang terbaik". Mendengar kata-kata itu, raja naik pitam, dan
menyuruh pengawal untuk memenjerakan seumur hidup prajurit yang tak tahu diri
itu.
Hari berikutnya, karena kesukaan raja berburu, kali ini raja mencari rute yang berbeda dan lebih jauh. Dengan didampingi hanya oleh 2 orang pengawalnya. hingga di sebuah tempat, datang sekolompok bar-bar yang biasa memakan daging manusia, sang raja beserta 2 orang pengawal kalang kabut. Akhirnya raja dan dua orang pengawal itupun ditangkap.
Satu persatu pengawal pun dibunuh dan dicincang setelah dicek seluruh kondisi fisiknya. Sang raja sudah bermandi keringat, dan terus menerus mengiba, bahkan ia siap memberikan seluruh kerajaannya, asalkan ia tetap hidup. Namun malang, orang bar-bar tidak paham dengan apa yang raja katakan. Akhirnya, sang raja pun di cek kesehatannya sebelum dicincang.
Rajapun pasrah menghadapi apa yang akan terjadi. Tiba-tiba, mereka semua melepaskan begitu saja sang raja karena melihat jari kelingkingnya terlukan. Mereka hanya mau membuhuh dan mencincang orang yang normal dan sehat. Akhirnya, sang raja lari menuju istananya dan bersyukur bahwa ia masih bisa hidup.
Ia pun teringat dengan jasa prajurit yang gara-gara meluki lengan sang raja, sehingga raja bisa terbebas dari cincangan suku bar-bar itu. Sang raja segera meminta maaf, berterimakasih dan membebaskan prajurit yang berjasa secara tidak sengaja itu. Prajurit itupun berkata "raja, saya justru yang berterima kasih, cob kalau kemarin saya tidak ipenjara dan ikut bersama raja, habislah nyawaku. Saya yakin INI pasti yang terbaik". Sang Raja pun akhirnya mengerti apa maksud kalimat yang sering prajurit katakan. INI PASTI YANG TERBAIK..
Sahabat, mari kita belajar menjadi orang yang terus berbaik sangka dengan apa yang Allah berikan. Tentu saja bukan artinya kita berdiam diri dan menerima tanpa ikhtiar. Namun, jika semuanya telah dilakukan, dan hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dengarlah ayat di bawah ini
"Boleh jadi engkau menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Dan boleh engaku membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Sesungguhnya Allah mengetahui dan engkau tidak mengetahuinya" (Al-Quran)
Oleh : Setia Furqon Kholid
Hari berikutnya, karena kesukaan raja berburu, kali ini raja mencari rute yang berbeda dan lebih jauh. Dengan didampingi hanya oleh 2 orang pengawalnya. hingga di sebuah tempat, datang sekolompok bar-bar yang biasa memakan daging manusia, sang raja beserta 2 orang pengawal kalang kabut. Akhirnya raja dan dua orang pengawal itupun ditangkap.
Satu persatu pengawal pun dibunuh dan dicincang setelah dicek seluruh kondisi fisiknya. Sang raja sudah bermandi keringat, dan terus menerus mengiba, bahkan ia siap memberikan seluruh kerajaannya, asalkan ia tetap hidup. Namun malang, orang bar-bar tidak paham dengan apa yang raja katakan. Akhirnya, sang raja pun di cek kesehatannya sebelum dicincang.
Rajapun pasrah menghadapi apa yang akan terjadi. Tiba-tiba, mereka semua melepaskan begitu saja sang raja karena melihat jari kelingkingnya terlukan. Mereka hanya mau membuhuh dan mencincang orang yang normal dan sehat. Akhirnya, sang raja lari menuju istananya dan bersyukur bahwa ia masih bisa hidup.
Ia pun teringat dengan jasa prajurit yang gara-gara meluki lengan sang raja, sehingga raja bisa terbebas dari cincangan suku bar-bar itu. Sang raja segera meminta maaf, berterimakasih dan membebaskan prajurit yang berjasa secara tidak sengaja itu. Prajurit itupun berkata "raja, saya justru yang berterima kasih, cob kalau kemarin saya tidak ipenjara dan ikut bersama raja, habislah nyawaku. Saya yakin INI pasti yang terbaik". Sang Raja pun akhirnya mengerti apa maksud kalimat yang sering prajurit katakan. INI PASTI YANG TERBAIK..
Sahabat, mari kita belajar menjadi orang yang terus berbaik sangka dengan apa yang Allah berikan. Tentu saja bukan artinya kita berdiam diri dan menerima tanpa ikhtiar. Namun, jika semuanya telah dilakukan, dan hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dengarlah ayat di bawah ini
"Boleh jadi engkau menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Dan boleh engaku membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Sesungguhnya Allah mengetahui dan engkau tidak mengetahuinya" (Al-Quran)
Oleh : Setia Furqon Kholid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar