Social Icons

Jumat, 26 Oktober 2012

Belajar Bodoh???


Belajar Bodoh

“What?! Belajar bodoh? Kenapa? Masa kita mesti belajar bodoh?”

Mungkin, sebagian dari sahabat bertanya seperti itu. Kenapa kita belajar bodoh? Tanpa kita sadari, ternyata eh ternyata…

Secara garis besar, banyak bangsa, perusahaan-perusahaan, pesantren-peantren, atau apa pun jenis institusinya mengalami siklus kehidupan sebagai berikut:
  1. Pemimpinnya masih bodoh, sehingga dikelilingi orang-orang pandai.
  2. Pemimpinnya agak bodoh, sehingga dikelilingi orang-orang agak pandai.
  3. Pemimpinnya sangat pandai, sehingga dikelilingi orang-orang yang sangat bodoh.

Kenapa seperti itu? Sahabat ingin tau? Gini lo penjelasannya,

Pertama, pemimpinnya masih bodoh, sehingga dikelilingi orang-orang pandai.
          Ketika sebuah bangsa, perusahaan, atau institute lainnya baru berdiri. Biasanya, pemimpinnya masih kurang pengalaman. Pada posisi seperti itu, biasanya ia dikelilingi orang yang memiliki banyak kelebihan (pengalaman). Hal ini terjadi, ibarat para pemimpin bangsa, perusahaan tersebut, gelasnya masih kosong, sehingga mudah diisi air. Maksudnya, pemimpin tersbut masi memiliki kekurangan, sehingga lebih muda menerima masukan, biasanya para pemberi masukan menjadi betah di lingkungan itu, karena merasa dirinya bermanfaat.

Kedua, pemimpinnya agak bodoh, sehingga dikelilingi orang-orang yang agak pandai.
          Ketika sebuah bangsa, perusahaan, atau institute lainnya mulai tegak bejalan, kekurangan pemimpin biasanya berkurang, sebab ia telah memiliki pengalaman menjadi pemimpin. Ketika berposisi seperti ini, biasanya ia dikelilingi orang-orang yang sedikit memiliki kelebihan, sebab yang banyak pengalamannya mulai mengundurkan diri atau diberhentikan oleh pemimpin yang merasa sudah tidak terlalu memerlukan masukan.
          Hal ini terjadi, karena para pemimpin tersebut, gelasnya mulai terisi separuh, sehingga mulai sulit diisi masukan atau nasehat.
Ketika mulai agak pandai seperti ini, orang-orang yang memilik kelebihan (pengalaman) kurang mengaktualisasikan potensinya scara optimal, sebab impinan agak sulit menerima masukan.

Ketiga, pemimpinnya sangat pandai, sehingga dikelilingi orang-orang yang sangat bodoh.
          Kerika sebuah bangsa, peusahaan, atau institute lainnya, telah mampu berjalan tegak, maka pemimpinnya telah memiliki banyak kelebihan sebab sudah berpengalaman menjadi pemimpin.
          Ketika posisinya seperti ini, biasanya ia dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki banyak pengalaman atau tidak tapi seperti orang yang sangat bodoh.
Sebab yang berpengalaman tidak dapat mengaktualisasikan potensinya. Hal ini menyebabkan terjadinya pengunduran diri, diberhentikan, atau sengaja dibuat mengundurkan diri. Kemudian diikiti oleh yang kurang berpengalaman, yang juga mulai merasa tidak bisa mengaktualisasikan potensi dirinya.
          Memang masih banyak yang memiliki pengalaman dan masih tetap bertahan pada institute tersebut, namaun perilakunya seperti orang bodoh, yaitu hanya ingin menyenangkan pemimpinnyadan mencari aman.

Oleh karena itu, di sini kita belajar menjadi seorang yang bodoh. Bukan berarti tidak tau apa-apa, tapi orang bodoh yang bisa menerima masukan dari orang lain.


Sumber : Majalah “...” (Sudah tersimpan lama dalam my dokumen)













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Semangatku

Hidup itu untuk hidup. Hidup itu untuk berkarya di dunia dan kelak tersenyum di akhirat. Hidup itu menebar manfaat. Suatu kebahagiaan ketika bisa melihat orang tersenyum dan bersyukur karena adanya kita.

Bagi saya, lebih baik dibenci di hadapan manusia. Daripada dibenci di hadapan Allah. Terkadang perbuatan yang kita lakukan, orang lain tidak suka melihatnya (membenci kita). Bagi saya, selagi hal itu baik menurut Allah, dibenci adalah ujian terbaik yang menjadikan saya pribadi yang tegar. So, semangat menjadi seorang yang lebih baik lagi di hadapan Allah :)

Tentang Saya

Saya adalah saya. Mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ^^

Motivasi

Kejujuran adalah sesuatu yang sangat mahal. Terkadang kejujuran bisa membuat kita terjatuh, namun hal itu akan memberikan kekuatan berarti dalam kehidupan kita.